Pada awal kelas Diniyyah di sebuah Pesantren, Gus Arif selaku pengasuh pondok berdiri dengan beberapa item yang terlihat
berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa
batu, beberapa kerikil, dan pasir. Para santri memandang benda-benda
tersebut dengan penasaran. Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin Gus Arif itu
lakukan dan mencoba untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.
Tanpa
mengucapkan sepatah kata apapun, Gus Arif mulai meletakkan batu-batu kecil ke
dalam toples mayonaisse satu per satu. Para santri pun bingung, namun Gus Arif tidak memberikan penjelasan terlebih
dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung, Gus Arif berbicara
untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada santri apakah mereka
pikir toples itu sudah penuh. Para santri sepakat bahwa toples tersebut
sudah penuh.
Gus Arif lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu besar. Gus Arif kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya kepada santri apakah toples itu sudah penuh, dan santri-santri kembali sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.
Para santri sekarang tahu apa yang akan Gus Arif lakukan selanjutnya, tapi mereka masih
tidak mengerti mengapa Gus Arif melakukannya. Gus Arif mengambil pasir
dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan,
mengisi setiap ruang yang tersisa dalam stoples. Gus Arif untuk terakhir
kalinya bertanya pada santri-santrinya, apakah toples itu sudah penuh, dan
jawabannya adalah sekali lagi : YA.
Gus Arif kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk
kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting dalam hidup,
yaitu : Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat
hidup yang lengkap.
Beliau kemudian
membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda nyaman seperti
pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir
adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda.
Gus Arif menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak
ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan
hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar
yang benar-benar berharga
Perhatikan segala sesuatu yang penting demi
kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersama dengan
anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda berada
di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan keluarga. Dendam terhadap
seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda. Dapatkan prioritas anda sekarang
dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.
0 komentar:
Posting Komentar