Ketahanan Pangan

Kampung Tangguh - Gotong Royong Sumbergong Kedok Kec. Turen

Ketahanan Iman dan Imun

Kampung Tangguh - Gotong Royong Sumbergong Kedok Kec. Turen

Gotong Royong

Kampung Tangguh - Gotong Royong Sumbergong Kedok Kec. Turen

Ringan sama dijinjing Berat sama dipikul

Kampung Gotong Royong Dusun Sumbergong Kedok Kec.Turen Malang

Berbagi Itu Indah

Kampung Gotong Royong Dusun Sumbergong Kedok Kec. Turen Kab Malang

Senin, 29 Juni 2020

KHOTMIL QUR'AN KAMPUNG TANGGUH



Penerapan physical distancing guna mencegah penularan virus corona (COVID-19) membuat aktivitas kegiatan keagamaan terbatas. Contohnya ceramah ulama kini terpaksa disampaikan secara online melalui media sosial.

Bahkan sebagian umat Islam menuntaskan khataman Al-Qur’an lewat group whatsaap. Praktiknya yaitu membagi 30 juz ayat Al-Qur’an kepada 30 orang dalam group tersebut, lalu masing-masing membaca satu juz.

Setelah khatam, salah satu anggota ada yang berdoa, baik dengan cara mengirim suaranya lewat voice note atau bisa melalui live streaming.
Hal ini pun telah dilakukan oleh masyarakat kampung tangguh  Sumbergong Desa Kedok Kecamatan Turen, memasuki periode ke VI.


Batu, Kerikil dan Pasir



Pada awal kelas Diniyyah di sebuah Pesantren, Gus Arif selaku pengasuh pondok berdiri dengan beberapa item yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa batu, beberapa kerikil, dan pasir. Para santri memandang benda-benda tersebut dengan penasaran. Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin Gus Arif itu lakukan dan mencoba untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.

Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Gus Arif mulai meletakkan batu-batu kecil ke dalam toples mayonaisse satu per satu. Para santri pun bingung, namun Gus Arif tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung, Gus Arif berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada santri apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para santri sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.

Gus Arif  lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu besar. Gus Arif kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya kepada santri apakah toples itu sudah penuh, dan santri-santri kembali sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.

Para santri sekarang tahu apa yang akan Gus Arif lakukan selanjutnya, tapi mereka masih tidak mengerti mengapa Gus Arif melakukannya. Gus Arif mengambil pasir dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang yang tersisa dalam stoples. Gus Arif untuk terakhir kalinya bertanya pada santri-santrinya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA.

Gus Arif kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang lengkap.

Beliau kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda.

Gus Arif menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar berharga

 Pesan Moral :

Perhatikan segala sesuatu yang penting demi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersama dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda. Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.


Doa Sebelum Makan




Gus Dur bercanda dengan para pastor di Semarang. Ada seorang pastor yang punya hobi aneh, berburu binatang buas, kata Gus Dur. Setiap hari Minggu, selesai misa ia pergi ke hutan.

Ketika ia melihat seekor harimau langsung saja ia menarik pelatuk senapan dan ia pun menembak. "Dor, dor, dor!"

Ternyata tembakannya meleset. Dan….. Harimau balik mengejar. Sang pastor yang langsung berlari terbirit-birit.

Namun sialnya, di depan sang pastor berhadapan dengan da jurang yang sangat dalam. Ia harus berhenti. Ia pasrah, berlutut. Harimau mendekatinya perlahan, siap menerkam.

Jantung sang pastor berdegub semakin kencang. Ia mengatupkan tangannya, berdoa dan menutup mata.

Ia berdoa lama sekali. Sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup. Ia menoleh ke samping. Dilihatnya harimau itu terdiam di sampingnya sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti sedang berdoa.

Sang pastor bertanya kepada harimau, "Kenapa, kamu kok tidak menerkam saya, malah ikut-ikutan berdoa?"

"Ya saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!" kata harimau.😂😁😀

Ling Tien Kung di Kampung Tangguh


Ling Tien Kung berasal dari kata ling (nol), tien (titik), dan kung (ilmu). Ilmu itu merupakan ilmu titik awal. Ilmu LTK, sejatinya mengajarkan gerakan olah anus dan persendian. Khusus gerakan senam anus itu dinamai Empet-Empet Anus. Sedangkan untuk senam sendi, biasa menyebutnya Jinjit-Jinjit dan Jongkok Kocok-Kocok. Anus bagaikan aki pada tubuh. Jika tidak diisi, akan kering dan menyebabkan  gangguan2 kesehatan. Terinspirasi anus adalah aki manusia, Fu Long Swie, penggagas terapi LTK, menciptakan gerakan yang dititikberatkan pada gerakan anus. Tujuannya mengisi aki yang kosong.

Terapi ini, berfungsi membangkitkan energi untuk mengaktifkan organ2 tubuh. Seperti seni bela diri dan olahraga pernapasan, Ling Tien Kung punya tingkatan2. Ada tingkat dasar, menengah, dan tinggi. Tingkat dasar digunakan untuk penyembuhan penyakit. Tingkat menengah dan tinggi dipakai untuk pemanfaatan energi. (https://www.kompasiana.com/012.013.014/54f84ca4a33311ef7d8b4607/)

Di Kampung Tangguh Dusun Sumbergong Desa Kedok ini, Atmosfer LTK sejak awal digelar, sudah menarik minat para Bapak dan Ibu. Walaupun pernah berhenti karena Covid-19, mulai Selasa, 23 Juni 2020 sudah digiatkan lagi serta masih bertempat di halaman rumah Bapak H. Mutamaqin



Budidaya Kelor, Markisa dan Binahong

Peluang usaha budidaya markisa memiliki potensi bisnis yang menjanjikan.

Cara budidaya markisa sendiri memang sangat cocook dijalankan di Indonesia. Jenis buah markisa ada 3 yaitu markisa jenis warnakuning, markisa ungu dan juga markisa manis. Budidaya markisa dapat dibilang tidak susah namun karena markisa merupakan jenis tanaman subtropics. Untuk teknik penanaman markisa sendiri tidak sulit, hanya saja tanaman ini harus dibuatkan tiang untuk rambatan.Yang mana bisnis budidaya markisa ini memiliki prospek yang bagus dengan pangsa pasar yang menjanjikan. Keuntungan yang didapatkan dalam budidaya markisa yakni buah ini laku keras di pasaran dan peminatnya besar, ditambah pula dengan harga jualnya yang terbilang sangat tnggi.( http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-budidaya-markisa-dan-analisa-usahanya.htm)

Tanaman Binahong dengan nama ilmiah Bassela rubra linn adalah tanaman yang bisa hidup di dataran rendah dan dataran tinggi secara menjalar dengan ukuran panjang mencapai 10 m.

Batangnya berwarna merah saat masih muda dan menjadi putih serta mengeras jika telah berusia dewasa. Akar tanaman binahong berupa rimpang dan mempunyai daging yang lunak.  Dari segi kesehatan, manfaat dari tanaman binahong adalah untuk menyembuhkan serangan penyakit maag. Ambil berapa puluh lembar daunnya kemudian direbus dan disaring. Setelah itu air rebusan ini bisa diminum setiap hari. Hasilnya lambung jadi sehat dan normal kembali.

Penyakit stroke yang sering mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak bisa digerakkan juga dapat disembuhkan dengan cara yang sama. Demikian pula dengan asam urat dan kolesterol, bisa diatasi dengan cepat dan sembuh total jika setiap hari mau minum rebusan daun tanaman binahong.

Selanjutnya untuk kecantikan, tanaman binahong bisa dijadikan media untuk menyembuhkan jerawat dan menghilangkan bekas-bekasnya. Selain itu juga dapat membuat lubang pori-pori pada wajah jadi menyempit dan mengecil.

Caranya, ambil beberapa helai daun binahong kemudian dibersihkan dan dihaluskan. Setelah itu dioleskan pada seluruh bagian muka, terutama yang kena jerawat. Selain itu bisa memakai teknik lain, yaitu menggunakan air rebusan daun binahong untuk mencuci dan membersihkan muka. (https://bibitonline.com/artikel/budidaya-dan-manfaat-tanaman-binahong)

 

Kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman yang dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 7 meter atau bahkan ada 12 meter. Dengan memiliki batang yang berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit yang tipis serta permukaannya yang kasar.

daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Daun kelor ini teruji secara klinis dapat menyembuhkan penyakit-penyakit, seperti jantung, kanker, diabetes, rematik, alergi, dan obesitas.

Berbagai manfaat yang didapat tak lepas dari kandungan yang terdapat dari tanaman ini. Yaitu argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylaline, threonine, thryptopan, dan valin. (https://paktanidigital.com/artikel/cara-menanam-kelor-dengan-mudah-bagi-pemula/#.XvqPiSgzaUk)

 

Membaca perkembangan yang baik dari ketiga jenis tanaman di atas, maka tim Kampung Tangguh Desa Kedok tepatnya Dusun Sumbergong, mulai bergerak untuk budidaya, ketertarikan akan ketiga jenis tanaman ini di awali saat kunjungan pada Budidaya Markisa,Kelor milik Bapak Gaguk di Desa Talok.





Pembibitan kelor, binahong, dan markisa di kampung Tangguh Sumbergong Desa Kedok Kec.Turen.
Selamat Berkarya semoga berhasil demi kemashlahatan bersama... (@isyafii 2020)

Lahan Produktif Kampung Tangguh

Untuk keberlangsungan program dari kampung tangguh, ada sebagian masyarakat yang merelakan lahannya untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang diperuntukkan untuk lumbung pangan Kampung Tangguh, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Nurul Ajiz selaku Ketua Tim Kampung Tangguh, dalam tayangan video berikut di bawah ini...

Jumat, 26 Juni 2020

Sholawat An Nahdiyah



KHOTMIL QUR'AN KAMPUNG TANGGUH

Penerapan physical distancing guna mencegah penularan virus corona (COVID-19) membuat aktivitas kegiatan keagamaan terbatas. Contohnya ceram...